Skip to main content

BLP SKIN | ACNE 101 WITH DR. DHELYA WIDASMARA, Sp. Kk.

Masih penasaran soal fakta seputar jerawat? Dr. Dhelya Widasmara, Sp. Kk. akan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu mengenai jerawat di sini!

Si kecil yang suka tiba-tiba datang dan bikin gemas, apalagi kalau bukan jerawat? Jangan panik, asal kamu merawatnya dengan tepat, kamu akan bisa meminimalisir jerawat ringan loh, #BLPFam! 

Minzie ngobrol bareng dr. Dhelya Widasmara, Sp. Kk. tentang serba serbi jerawat, supaya kulitmu pun selamat! 

Hai, dr. Dhelya, boleh ceritakan sedikit tentang dirimu?

Halo, saya Dhelya Widasmara, dokter spesialis kulit dan kelamin. Saya adalah konsultan, penulis buku, dosen di Universitas Negeri Brawijaya Malang, dan juga memiliki klinik estetik di Malang. Saya sangat senang dengan dunia perempuan yang beragam dan cukup concern dengan perkembangannya, salah satunya perkembangan industri kosmetik. 

 

Umumnya, penyebab jerawat bagi perempuan adalah hormon, tapi jerawat juga bisa disebabkan oleh folikel rambut yang tersumbat di pori-pori wajah. Hal ini bisa diperburuk lagi dengan aktivitas bakteri yang berkembang karena kita memegang wajah hingga menyebabkan infeksi, kemudian meradang. Nah, bakteri yang sering menginfeksi kulit tersebut bernama Propionibacterium acnes

Penyebab jerawat pada remaja dan dewasa umumnya sama. Oleh karena itu, kebersihan wajah perlu diperhatikan sejak remaja dimulai dari rajin mencuci wajah dengan cleanser dan melakukan double cleansing sehabis menggunakan makeup.

 

Berdasarkan kriteria menurut dermatologis, jerawat dibagi menjadi Osman (berdasarkan jumlah) dan Lohmann (berdasarkan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga berat). Untuk kategori jerawat ringan biasanya terdapat komedo berjumlah kurang lebih 20, jerawat pustula yang bernanah berjumlah maksimal 15, dan beberapa jerawat kista. 

Untuk kategori sedang, biasanya komedo berjumlah 20 sampai 100, jerawat pustula berjumlah kurang lebih 50, dan jerawat kista kurang dari 5. Pada kategori berat, terdapat komedo lebih dari 100, jerawat pustula lebih dari 50, dan jerawat kista lebih dari 5. Jadi, jika dihitung berdasarkan jumlah komedo, jerawat pustula, dan jerawat kista sekiranya lebih dari 125, artinya masalah jerawatmu termasuk kategori berat. Jerawat kista juga termasuk kategori berat karena biasanya keras dan memerlukan terapi injeksi dari dokter.

 

Untuk tipe acne ringan sampai sedang pastinya membutuhkan terapi obat oles, sedangkan acne sedang sampai berat perlu menggunakan topikal dan obat oral yang memerlukan resep dokter agar mendapatkan dosis yang tepat. Selain itu, terapi acne juga bisa dilakukan dengan membersihkan wajah menggunakan sabun, cleansing balm atau oil. Kalau terapi topikal ada berbagai macam, retinoid topikal efektif untuk mengurangi komedo dan inflamasi, antibiotik topikal untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat kategori ringan hingga sedang, dan benzoyl peroxide yang mempunyai sifat anti-bakteri, bisa mengeluarkan komedo, dan mengurangi terbentuknya asam lemak bebas. Benzoyl peroxide juga diperuntukan bagi pasien comedonal acne dan inflamasi, biasanya dijual dengan konsentrasi 2.5 - 10%.

 

Salicylic acid bisa berfungsi untuk mengurangi komedo. Karena dia termasuk BHA, dia juga bisa menghilangkan keratin di lapisan terluar kulit. Ingredient ini salah satu yang paling sering direkomendasikan oleh dermatologis untuk mengatasi jerawat karena kandungan ukuran molekulnya lebih besar dibandingkan dengan jenis asam lainnya. Selain itu, Salicylic acid juga merupakan anti-inflamasi yang secara efektif meredakan kemerahan akibat jerawat yang meradang, serta mengangkat sel-sel kulit mati jika digunakan secara rutin. Namun, perlu diingat, untuk wanita hamil dan menyusui harus dihindari dari kandungan ini.

 

Encapsulated Salicylic acid tentu berbeda dengan salicylic acid biasa karena encapsulated salicylic acid bekerja secara bertahap seiring berjalannya waktu. Selain itu versi encapsulated juga memiliki pH yang lebih dekat dengan kulit, jadi lebih aman untuk kulit sensitif karena tidak menyebabkan kemerahan. 

 

Sulit menghindari jerawat hormonal untuk wanita, tapi ada hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir, seperti membersihkan makeup setelah beraktivitas atau sebelum tidur, mencuci wajah setidaknya 2 kali dengan pH yang sesuai, dan tidur yang cukup. Kita juga harus berusaha mengelola stres dengan baik, mempergunakan produk skincare atau kosmetik yang non-comedogenic, mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, dan mengganti sarung bantal secara berkala, hal sepele tapi berpengaruh untuk timbulnya jerawat.

 

Bekas jerawat ada beberapa macam, ada yang hiperpigmentasi atau kecoklatan, ada pula yang berlubang. Untuk bekas jerawat hiperpigmentasi, bisa menggunakan serum brightening, seperti Vitamin C, niacinamide, atau dengan retinoid acid. Sedangkan untuk bekas jerawat lubang perlu diatasi dengan tindakan subsisi, laser, dan lain sebagainya.